Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Psikologi dan Humaniora UTS, sukses menggelar kegiatan Lokakarya Buku Bunga Rampai Tuter Samawa.

Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), sukses menggelar kegiatan Lokakarya Buku Bunga Rampai Tuter Samawa. Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Sumbawa Techno Park UTS tersebut dihadiri oleh sejumlah akademisi dan pemerhati budaya di Kabupaten Sumbawa.

Acara diawali dengan pementasan teater yang naskahnya diadopsi dari kisah tuter Samawa yang telah terhimpun dengan judul “Janda Barenang”. Pertunjukkan tersebut dipentaskan oleh mahasiswa Sastra Indonesia. Lokakarya Bunga Rampai ini menghadirkan wakil Dekan, dosen, para guru dan aktivis pendidikan dari berbagai instansi di Kabupaten Sumbawa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan tuter-tuter yang ada di wilayah Sumbawa kepada generasi muda penerus bangsa. Tema besar yang diangkat adalah Reaktualisasi Tuter Samawa dalam Bunga Rampai dan Panggung Ekspresi sebagai Bentuk Interaksi Budaya Lisan yang Inklusif.

Lokakarya ini menghadirkan narasumber hebat seperti Ibu Purna Aprianti, S.S. dan juga Bapak Aries Zulkarnain, S.Pd., M.M.Inov. Dalam sambutannya beliau mengatakan senang dan bangga terhadap kegiatan ini karena dapat mengenalkan sastra kepada banyak orang.

Acara inti dari kegiatan ini adalah presentasi hasil-hasil tulisan tuter Samawa oleh Ketua Program Studi Sastra Indonesia sekaligus penanggung jawab kegiatan penghimpunan tuter Samawa, Ibu Rahmin Meilani Putri, S.S., M.A. yang akan dibukukan dalam bentuk bunga rampai. Menariknya, dalam sesi interaksi terakhir, para tamu undangan juga turut dilibatkan dalam koreksi istilah dan kosakata Bahasa Sumbawa yang kerap kali masih keliru dalam pelafalan atau penulisan. Sesi ini menjadi momen reflektif dan edukatif yang memperkuat semangat pelestarian bahasa lokal secara kolaboratif.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Prodi Sastra Indonesia UTS bukan hanya menjadi ruang akademik, tetapi juga ruang kreasi, apresiasi, dan pelestarian budaya yang hidup dan relevan dengan masyarakat lokal.