
Tim penghimpun Tuter Samawa yang terdiri atas beberapa orang mahasiswa dan dosen dari Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Psikologi dan Humaniora, Universitas Teknologi Sumbawa melakukan kegiatan perekaman yang dimulai dari wilayah Timur Sumbawa, yaitu Kecamatan Empang dan Tarano. Mahasiswa yang dilibatkan dalam perekaman tersebut adalah Wini Caya Mulyati, Dwi Erfani, Vika Putri Apriolita, Reva Damayanti, Fadilah Desi Anugrah, serta dosen sekaligus ketua pelaksana penghimpunan tuter Samawa, Rahmin Meilani Putri, M.A.. Kegiatan perekaman tersebut dilakukan selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu, 8-9 Februari 2025.

Berdasarkan hasil observasi sebelumnya, ada sejumlah sepuluh orang narasumber yang akan dimintai keterangan terkait tuter-tuter yang hidup pada masyarakat Sumbawa, khususnya di wilayah Empang dan Tarano. Para narasumber tersebut atas nama, Saifudin, Muhammad Isra, Arsis Prabujaya, Musdalifah, Rahmansyah, Subhansyah, Masiah, H. Maniman Tojang, Arbiansyah, dan Yin Ude. Sejumlah 17 tuter Samawa berhasil direkam dari para narasumber tersebut. Adapun tuter-tuter yang berhasil dikumpulkan tersebut berjudul Lala Bunte, Barengke, Mangan Pangtar ke Laong Pantar, Batu Tongkok, Batu Balo, Ne Bote, Tu Nongka Jujur ke Melak, Nde Bote ke Nde Kakura, Dewa Bua, Nde Buta ke Nde Torok, Rara Ode, Brang Bayan, Ne Bote Rea, Bala Dea Imam, Lamenta, Raja Kepe, dan Bote ke Kakura. Selanjutnya, Ketua Tim Perekaman menerangkan bahwa, setelah dari wilayah Empang dan Tarano, lokasi perekaman selanjutnya adalah wilayah Orong Telu.