Dosen Ilmu Sejarah Ungkap Potensi Wisata Situs Prasejarah di Desa Batu Tering: Tinjauan Historis Arkeologis

Desa Batu Tering, merupakan salah satu kawasan peninggalan prasejarah berupa Situs Sarkopagus, Gua Bersejarah, Liang Bukal, dan liang Petang. Kawasan ini dipergunakan sebagai destinasi wisata lokal maupun mancanegara. Dosen Ilmu Sejarah  Universitas Teknologi Sumbawa  Totok Suhadak, S.Sos., M.Hum. mengungkapkan potensi besar situs prasejarah yang terletak di sana. Melalui tinjauan historis dan arkeologis yang mendalam, Totok menggambarkan Desa Batu Tering sebagai harta karun sejarah yang belum tergali sepenuhnya.

Menurut penelitiannya, Situs Sarkopagus, Gua Liang Bukal, dan Liang Petang, yang terletak di Desa Batu Tering, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa ini diyakini telah menjadi pusat kerajaan kecil di wilayah Moyo Hulu. Masyarakat umum menyebutnya kawasan Ai-Renung, karena kawasan tersebut terletak di kompleks persawahan Ai-Renung, pada saat ditemukan oleh Kabid Kebudayaan Kab. Sumbawa, Dinullah Rayes dan Drs. Made Purusa dari Balai Arkeologi Denpasar pada 1971. Lokasi Sarkopagus berada dekat dengan kampung Ai-Renung dan situs lainnya.

Hasil penelitian ini menjawab permasalahan utama penelitian tentang pemanfaatan situs yang berupa bentuk dan motif tinggalan sarkofagus serta ritual yang bermanfaat dengan keberadaan sarkofagus tersebut. Sayangnya hasil survei dan observasi ini belum mampu mengisi kekosongan data tentang kedatangan awal para penutur Austronesia di wilayah ini, pertanggalan absolut belum didapat karena minimnya sampel pertanggalan.

Selain itu, Dosen Ilmu Sejarah ini juga menyoroti potensi wisata yang dimiliki Desa Batu Tering. Menurutnya, pengembangan situs prasejarah ini sebagai objek wisata sejarah dan arkeologi dapat memberikan manfaat ganda, yaitu melestarikan warisan budaya serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Reaksi masyarakat Desa Batu Tering pun beragam. Sebagian besar masyarakat menyambut baik temuan dan usulan pengembangan wisata tersebut, sementara sebagian lainnya merasa perlu adanya langkah-langkah konservasi yang lebih serius untuk melindungi situs-situs bersejarah tersebut dari potensi kerusakan dan perusakan.

Dalam upaya memajukan potensi wisata situs prasejarah Desa Batu Tering, Totok Suhadak, S.Sos., M.Hum. mendorong kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat setempat untuk merancang program-program pelestarian, penelitian, dan pengembangan yang berkelanjutan. Diharapkan, dengan langkah-langkah konkret ini, Desa Batu Tering dapat menjadi destinasi wisata sejarah dan arkeologi yang menarik serta memberikan manfaat positif bagi semua pihak yang terlibat.