Rekruitmen : Salah Satu Kunci 51 tahun Blue Bird Berkembang

Perkembangan zaman saat ini sangatlah pesat, saat ini kita sedang menuju era society 5.0 yang dimana tidak jauh beda dengan society 4.0, karena pada resolusi 5.0 hanya penyempurnaan atasresolusi yang sebelumnya, yaitu resolusi 4.0. Pada dasarnya resolusi 4.0 manusia sudah bisa mengenal komputer namun masih sangat mengandalkan manusia. Sebaliknya, di resolusi 5.0 nantinya diharapkan manusia bisa lebih mengandalkan robot, AI, dan IoT (Internet of Things). Pada society 5.0, sejumlah besar informasi dari sensor di ruang fisik terakumulasi di dunia maya. Lalu di dunia maya, data besar ini dianalisis dengan kecerdasan buatan (AI), dan hasil analisisnya diumpankan kembali ke manusia di ruang fisik dalam berbagai bentuk. Namun di Indonesia sendiri diperkirakan akan memasuki era society 5.0 pada tahun 2045, sedangkan di jepang telah memasuki era society 5.0 jauh lebih awal, yaitu pada tahun 2019 silam. Salah satu faktor yang mempengaruhi keterlambatan Indonesia memasuki era society 5.0 adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih belum mampu untuk bersaing di era society 5.0, maka dari itu, sumber daya manusia membutuhkan waktu untuk berkembang dan juga berbenah untuk memulai bersaing di era society 5.0, karena lapangan pekerjaan yang ada di era tersebut mayoritas akan digantikan oleh sistem AI. Oleh karena itu komponen kunci dari masyrakat society 5.0 adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi yang dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi dikemudian hari. Memang rasanya sulit dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan oleh Indonesia.

Perkembangan zaman saat ini sangatlah pesat, saat ini kita sedang menuju era society 5.0 yang dimana tidak jauh beda dengan society 4.0, karena pada resolusi 5.0 hanya penyempurnaan atasresolusi yang sebelumnya, yaitu resolusi 4.0. Pada dasarnya resolusi 4.0 manusia sudah bisa mengenal komputer namun masih sangat mengandalkan manusia. Sebaliknya, di resolusi 5.0 nantinya diharapkan manusia bisa lebih mengandalkan robot, AI, dan IoT (Internet of Things). Pada society 5.0, sejumlah besar informasi dari sensor di ruang fisik terakumulasi di dunia maya. Lalu di dunia maya, data besar ini dianalisis dengan kecerdasan buatan (AI), dan hasil analisisnya diumpankan kembali ke manusia di ruang fisik dalam berbagai bentuk. Namun di Indonesia sendiri diperkirakan akan memasuki era society 5.0 pada tahun 2045, sedangkan di jepang telah memasuki era society 5.0 jauh lebih awal, yaitu pada tahun 2019 silam. Salah satu faktor yang mempengaruhi keterlambatan Indonesia memasuki era society 5.0 adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih belum mampu untuk bersaing di era society 5.0, maka dari itu, sumber daya manusia membutuhkan waktu untuk berkembang dan juga berbenah untuk memulai bersaing di era society 5.0, karena lapangan pekerjaan yang ada di era tersebut mayoritas akan digantikan oleh sistem AI. Oleh karena itu komponen kunci dari masyrakat society 5.0 adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi yang dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi dikemudian hari. Memang rasanya sulit dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan oleh Indonesia. (Anggun Afriani)